Apa yang UMKM Indonesia Bisa Pelajari dari UMKM Singapura?

Apa yang UMKM Indonesia Bisa Pelajari dari UMKM Singapura?

by
Laura
on
August 15, 2023

Lendingpot mempunyai pengalaman lebih dari lima tahun sebagai platform peminjaman alternatif untuk bisnis dan UMKM di Singapura dan Indonesia, melihat UMKM merupakan entitas bisnis yang menjanjikan dan memerlukan berbagai dukungan.

Situasi dan Kontribusi UMKM di Singapura dan di Indonesia

UMKM di Singapura maupun di Indonesia memiliki peran yang krusial dalam ekonomi negara. Para pemilik bisnis kecil dan menengah di kedua negara tersebut telah berhasil menyerap jutaan pekerja lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa–maka tidak heran bila seluruh elemen negara perlu mendukung pertumbuhan UMKM.

Apabila kita berbicara mengenai angka, UMKM di Singapura berkontribusi sebesar 40% dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara dan mempekerjakan 70% masyarakat setempat.

Di Indonesia, terdapat lebih dari 60 juta UMKM yang mampu mempekerjakan 97% dari orang-orang Indonesia. UMKM juga berkontribusi terhadap 61% dari PDB negara.

Lantas, di balik segala kesamaan antara keduanya, apa yang membedakan UMKM di Singapura dan di Indonesia?

Letak perbedaannya ada pada akses ke layanan dan instrumen keuangan.

UMKM di Singapura relatif memiliki akses yang mudah terhadap layanan finansial. Berdasarkan laporan dari Monetary Authority of Singapore menjelaskan bahwa bisnis menengah dan kecil dapat mengakses modal melalui instrumen seperti pinjaman bank, trade financing, dan equity financing. Instrumen-instrumen tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pengusaha pada modal dari tabungan pribadi, teman, dan keluarga.

Kemudian, apabila dibandingkan dengan keadaan di Indonesia berbanding terbalik karena para pemilik UMKM di Indonesia masih kesulitan mengakses modal dari layanan finansial. Laporan Bank Dunia mencatatkan hanya 25% UMKM yang memiliki akses ke kredit formal. Terbatasnya akses tersebut membunyikan alarm genting untuk kemajuan UMKM di negara kepulauan ini. Keperluan untuk layanan finansial yang inklusif amat dibutuhkan.

Lalu, apa yang bisa UMKM di Indonesia lakukan untuk terus berkembang ditengah keterbatasan akses terhadap layanan finansial?

1. Memiliki Catatan Keuangan yang Baik

UMKM Indonesia tidak diragukan lagi dapat belajar dari kesuksesan UMKM Singapura dalam memperoleh pembiayaan. Pertama, UMKM Indonesia perlu mengadopsi metode pembayaran non-tunai yang dapat secara signifikan meningkatkan transparansi dan keakuratan catatan keuangan. Dengan memastikan bahwa semua penjualan dan pengeluaran tercatat dalam laporan bank, pemberi pinjaman dapat lebih percaya diri dengan pendapatan yang dilaporkan, sehingga meningkatkan kredibilitas pengajuan pinjaman.

2. Memiliki Struktur Perusahaan yang Baik

Menekankan pentingnya struktur perusahaan yang tepat. Di Singapura, perusahaan memastikan bahwa mereka berbadan hukum perseroan terbatas (PT), yang meningkatkan kredibilitas mereka untuk mendapatkan pinjaman bisnis. Demikian juga, bisnis di Indonesia setidaknya harus mendirikan status PT untuk meningkatkan kredibilitas mereka ketika mencari peluang pembiayaan.

3. Menggunakan Platform Marketplace Pinjaman

Aspek penting lainnya yang bisa dipelajari bisnis di Indonesia dari bisnis di Singapura adalah pemanfaatan platform pinjaman atau aggregator. Dengan menggunakan platform seperti Lendingpot, peminjam dapat mempersingkat proses pengajuan pinjaman dan menghemat waktu. Kemampuan untuk membandingkan opsi pinjaman dari beberapa pemberi pinjaman di satu tempat memungkinkan pemilik bisnis untuk membuat keputusan yang tepat dan mendapatkan suku bunga terbaik.

4. Memakai Jasa Konsultan untuk Kebutuhan Keuangan Bisnis Anda

Terakhir, bisnis dan UMKM Indonesia dapat mengambil manfaat dari praktik outsourcing pekerjaan administrasi keuangan kepada konsultan pinjaman. Pendekatan ini memungkinkan bisnis untuk mendapatkan saran berharga dari ahli keuangan profesional tanpa harus mengeluarkan biaya untuk mempekerjakan staf keuangan penuh waktu. 

Konsultan pinjaman, seperti yang disediakan oleh Lendingpot, memiliki hubungan yang kuat dengan para bankir, sehingga dapat memberikan visibilitas yang lebih baik mengenai status pinjaman dan potensi perbaikan dalam proses pengajuan pinjaman. Bankir juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai perusahaan melalui interaksi dengan para konsultan, sehingga meningkatkan peluang pengajuan pinjaman yang berhasil.

Sebagai kesimpulan, bisnis dan UMKM di Indonesia dapat belajar dari strategi pembiayaan Singapura yang sukses dengan merangkul pembayaran non-tunai, memanfaatkan platform pinjaman, mempekerjakan administrasi keuangan, dan memprioritaskan struktur perusahaan yang tepat. 

Dengan mengadopsi praktik-praktik ini, bisnis-bisnis di Indonesia dapat meningkatkan kredibilitas keuangan mereka, meningkatkan efisiensi dalam pengajuan pinjaman, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan para pemberi pinjaman dan pada akhirnya akan meningkatkan kesempatan mereka untuk mendapatkan pendanaan untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis. Berkonsultasi dengan para ahli seperti Lendingpot dapat memberikan panduan yang berharga dalam mengimplementasikan strategi-strategi ini secara efektif.


Lendingpot sebagai portal digital ketermuka yang bertugas membantu UKM untuk mendapatkan akses ke berbagai pendana yang terdiri dari partner bank maupun non-bank, lembaga keuangan terpercaya di Indonesia. Hal ini bertujuan agar kami dapat membantu pelaku bisnis untuk mengetahui informasi yang transparan dalam sektor pembiayaan UKM, seperti pinjaman modal kerja, pinjaman properti, pembiayaan atas piutang, dan lainnya.


UMKM Indonesia
UMKM Singapura
Kontribusi UMKM
Instrumen keuangan
Layanan finansial
Memanfaatkan platform pinjaman
Artikel populer lainnya:

Layanan Pengaduan Konsumen  

Pengaduan Online:

Email: Ask@lendingpot.id

Contact: +62 878-6589-0101

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga  

Kementerian Perdagangan RI  

WhatsApp : +62 853 1111 1010